Angka ekonomi Kabupaten Solok Mengalami Pertumbuhan selama 2021.
SOLOK - Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini merilis publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), menurut Lapangan Usaha 2017-2021. Pada Publikasi tersebut dirilis angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok sebesar 3, 32 persen selama 2021.
Kepala BPS Kabupaten Solok Ir. Hilda mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun 2020, perekonomian Kabupaten Solok terlihat sudah mulai mengalami perbaikan.
"Di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Kabupataen Solok terhitung sebesar 3, 32 persen, mengalami peningkatan sekitar 4, 44 persen poin dibandingkan dengan tahun 2020 yang pertumbuhannya terkontraksi, yakni terhitung - 1, 12 persen. Meskipun dampak pandemi masih cukup terasa di tahun 2021 ini, hampir seluruh lapangan usaha ekonomi sudah mengalami pertumbuhan positif, " ungkapnya.
Lebih rinci dijelaskan Kepala BPS Hilda, nilai nominal PDRB Kabupaten Solok mengalami kenaikan dari sekitar 13.523 miliar rupiah pada tahun 2020 menjadi 14, 080 miliar rupiah di tahun 2021. Jika dibagi dengan jumlah penduduk di kedua tahun tahun tersebut, PDRB perkapita Kabupaten Solok pada 2021 meningkat sekitar 1, 1 juta rupiah, dari 34, 62 juta rupiah di tahun 2020 menjadi 35, 72 juta rupiah pertahun di tahun 2021. Sehingga, menurutnya tidak berlebihan jika menyebut perekonomian kabupaten yang terkenal dengan icon “Bareh Solok” ini mulai pulih dari hantaman pandemi Covid-19.
Di katakannya lagi, di banyak kasus perekonomian, peningkatan pendapatan perkapita biasanya tidak diiringi dengan penurunan ketimpangan pendapatan yang diukur dengan Rasio Gini. Karena pada umumnya meningkatnya total pendapatan daerah biasanya tidak diikuti dengan menyempitnya jurang ketimpangan pendapatan. Namun Lain halnya dengan Kabupaten Solok, sejak 2018 Rasio Gini di Kabupaten Solok selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun bahkan di masa pandemi sekalipun.
"Ini mengindikasikan bahwa pembangunan ekonomi Kabupaten Solok cukup inklusif, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati sebagian besar masyarakatnya. Pernyataan ini tergambar dari Rasio Gini Kabupaten Solok 2021 yang hanya sebesar 0, 246, " imbuhnya.
Ditambahkan Kepala BPS Kabupaten Solok, selain mengukur kuantitas output perekonomian, pembangunan suatu daerah juga seyogyanya tidak mengabaikan kualitas pembangunan manusia. Terdapat beberapa indikator pengukurannya seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang di Kabupaten Solok angkanya mengalami peningkatan pada 2021. Seperti halnya Rasio Gini yang selalu mengalami perbaikan meskipun dihantam pandemi Covid-19, demikian halnya dengan IPM yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun, dari 67, 67 pada 2016 sudah menjadi 69, 24 pada 2021.
Adapun ketiga unsur pembentuk IPM, yaitu umur harapan hidup, pendidikan dan pengeluran perkapita, juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Selain IPM secara umum, IPG juga seringkali menjadi rujukan indikator pembangunan. Meski perlahan, IPG di Kabupaten Solok secara konsisten mengalami peningkatan sedari 2018.
Lebih jauh diterangkannya, jika dilihat dari struktur perekonomian Kabupaten Solok, sampai saat ini masih didominasi oleh Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang menyumbang sepertiga (33, 48 persen), meskipun perannya semakin berkurang. “ Hasil Survei Angkatan Kerja 2021 mencatat 56, 24 persen masyarakat Kabupaten Solok berusaha di sektor Pertanian.
"Meskipun secara total, output ekonomi lapangan usaha ini meningkat, namun, imbal hasil yang diterima oleh masyarakat yang berusaha di lapangan usaha tersebut untuk memenuhi kebutuhannya tergerus dengan semakin meningkatnya kenaikan harga-harga kebutuhan akibat inflasi, " pungkas Kepala BPS Kabupaten Solok Hilda. (Amel)